Pages

Kamis, 05 Mei 2011

Tari Merak


Tari merak merak merupakan tarian popular di Tanah Jawa, versi yang berbeda bisa didapati juga di daerah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Tari Merak merupakan tarian kreasi baru dari tanah Pasundan yang diciptakan oleh Raden Tjetjep Somantri pada tahun 1950-an dan dibuat ulang oleh dra. Irawati Durban pada tahun 1965.
Banyak orang salah kaprah mengira jika tarian ini bercerita tentang kehidupan dan keceriaan merak betina, padahal tarian ini bercerita tentang pesona merak jantan yang terkenal pesolek untuk menarik hati sang betina. Sang jantan akan menampilkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni untuk menarik hati sang betina. Gerak gerik sang jantan yang tampak seperti tarian yang gemulai untuk menampilkan pesona dirinya yang terbaik sehingga sang betina terpesona dan melanjutkan ritual perkawinan mereka.

Setiap gerakan penuh makna ceria dan gembira, sehingga tarian ini kerap digunakan sebagai tarian persembahan bagi tamu atau menyambut pengantin pria menuju pelaminan. Kostumnya yang berwarna warni dengan aksen khas burung merak dan ciri khas yang paling dominan adalah sayapnya dipenuhi dengan payet yang bisa dibentangkan oleh sang penari dengan satu gerakan yang anggun menambah indah pesona tarian ini, serta mahkota yang berhiaskan kepala burung merak yang disebut singer yg akan bergoyang setiap penari menggerakkan kepalanya.
Dalam setiap acara tari Merak paling sering ditampilkan terutama untuk menyambut tamu agung atau untuk memperkenalkan budaya Indonesia terutama budaya Pasundan ke tingkat Internasional.

Tari Zafin Mandilingan

Tari Zafin Mandilingan.Tari ini berasal dari daerah Bawean.  tari ini diiringi dengan iringan musik gambus,penarinya berpakaian muslim dengan kerudung tertutup.Tari ini beraliran islami,maka dari itu penarinya memakai baju muslim dengan kerudung tertutup dan penari juga membawa kipas yang di letakkan pada bagian ikat pinggang. Tari ini dibawakan lebih dari satu penari, akan tetapi juga dapat dibawakan oleh satu penari. Tari ini biasanya dibawakan pada pembukaan acara-acara pentas seni.
tari ini dibawakan dengan lembut, namun ada pula gerakan yang semangat.
:)



Tari remo

Tari Remo merupakan tari selamat datang khas Jawa Timur yang menggambarkan kharakter dinamis Masyarakat Surabaya / Jawa Timur Yang dikemas sebagai gambaran keberanian seorang pangeran. Tarian ini diiringi dengan musik gamelan dalam suatu gending yang terdiri dari bonang, saron, gambang, gender, slentem, siter, seruling, ketuk, kenong, kempul dan gong dan irama slendro.

Biasanya menggunakan irama gending jula-juli Suroboyo tropongan, kadang kadang diteruskan dengan walang kekek,gedong rancak, krucilan atau kreasi baru lainnya.

Tari remo dapat ditarikan dengan gaya wanita atau gaya pria baik di tampilkan secara bersama-sama atau bergantian. Biasanya tari ini di tampilkan sebagai tari pembukaan dari seni ludruk atau wayang kulit jawa timuran. penarinya menggunakan jenis kostum yaitu sawonggaling atau gaya surabaya yang terdiri dari bagian atas hitam yang menghadirkan pakaian abad 18,celana bludru hitam dengan hiasan emas dan batik.dipinggang ada sebuah sabuk dan keris .dipaha kanan ada selendang menggantung sampai kemata kaki. penari perempuan memakai simpul (sanggul) di rambutnya di sebutkan bahwa tarian remo ini di promosikan sekitar tahun1900, yang kemudian dimanfaatkan oleh nasionalis indonesia untuk berkomunikasi kepada masyarakat.

Apakah tari itu?

Tarian adalah ekspresi jiwa dalam bentuk gerak yang biasanya dipadu dengan alunan musik. Tarian terkait pula dengan momen, dapat melukiskan tentang suatu peristiwa: perang, suasana duka, penghormatan pada raja, atau pengejawantahan sebuah norma, misalnya seperti pengabdian seorang perempuan dalam budaya Jawa.
Perkembangan tari di Indonesia berhubungan erat dengan perkembangan masyarakat. James R. Brandon (1967) membagi perkembangan pertunjukan di Asia Tenggara dapat dibagi menjadi 4 periode yaitu:

1. Periode pra-sejarah, sekitar 2500SM-100M.
2. Periode masuknya kebudayaan India, 100-1000.
3. Periode masuknya pengaruh Islam, 1300-1750.
4. Periode masuknya negara barat, 1750-akhir perang dunia ke-2.

Perkembangan masyarakat dan keseniannya tidak merupakan perkembangan yang terputus satu sama lain, melainkan saling berkesinambungan dan tidak terputus.

Kamis, 28 April 2011

dancing is my life

dance atau tari, hmm... aku suka bgt ma tari, cz ya gimana ya? aq jga kaga tau sih napa aku tu suka bgt ma nari. tapi klo aq nari" gitu hatiku sneng bgt gitu, sampe' di skolah aku biasa dipanggil endelawati. gara"nya aku suka nari" sndiri gitu...
hehhe....mngkin dgn tarii kita bisa mengekspresikan diri kita. ya...yang sedih jdi happy gitu...
pokoknya aku tu suka banget nariii....
:)